A BRILLIANT ACTION
Kalian pasti tidak asing lagi
dengan kata “Go Green”. Kata yang sangat tenar dikalangan para pecinta
lingkungan. Sayangnya Go Green belum menampakkan hasil yang memuaskan. Mengapa
bisa seperti itu? Ya, karena Go Green belum menjadi aksi. Go green masih
sebatas konsep dan belum diterapkan sepenuhnya. Hanya sebuah nama yang harum
dan tenar di baliho maupun kaos-kaos saja.
Penyebab mengapa Go Green dalam penerapannya belum maksimal adalah karena hanya sebagian orang saja yang memahami bagaimana penerapannya. Seperti yang sudah tertulis diatas bahwa para pecinta alam sajalah yang mengerti maksud dari Go Green itu sendiri. Untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan yang begitu besar dengan tenaga yang sedikit tentu akan terlihat mustahil. Dalam hal ini sangat dibutuhkan peran aktif dari masyarakat agar penyelesaiannya menjadi nyata. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang mempunyai kendala pada bidang pengetahuan mengenai lingkungan yang masih sangat terbatas. Jika kita melakukan penyuluhan dari desa ke desa tentu akan memakan waktu yang amat sangat lama sedangkan masalah lingkungan tidak bisa menunggu kita lebih lama lagi.
Penyebab mengapa Go Green dalam penerapannya belum maksimal adalah karena hanya sebagian orang saja yang memahami bagaimana penerapannya. Seperti yang sudah tertulis diatas bahwa para pecinta alam sajalah yang mengerti maksud dari Go Green itu sendiri. Untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan yang begitu besar dengan tenaga yang sedikit tentu akan terlihat mustahil. Dalam hal ini sangat dibutuhkan peran aktif dari masyarakat agar penyelesaiannya menjadi nyata. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang mempunyai kendala pada bidang pengetahuan mengenai lingkungan yang masih sangat terbatas. Jika kita melakukan penyuluhan dari desa ke desa tentu akan memakan waktu yang amat sangat lama sedangkan masalah lingkungan tidak bisa menunggu kita lebih lama lagi.
Mungkin banyak dari kita akan
berfikir “mengapa tidak coba mengkorek informasi dari internet? Bukankah itu
adalah cara paling mudah? Bukankah internet saat ini sudah tersebar luas
diseluruh negeri? Bukankah melestarikan lingkungan juga demi kebaikan kita?”
Jawabannya adalah karena Go Green belum menjadi TREN bagi semua lapisan
masyarakat. Masih ingat tren Boyband dan
Girlband dari Korea? Sadar atau tidak yang membuat hal itu menjadi tren adalah BOOMING karena peranan teknologi
digital. Sehingga banyak sekali reaksi yang ditimbulkan salah satunya adalah
banyak remaja di Indonesia yang mulai membentuk boyband maupun girlband. Dengan
teknologi digital, penyebarluasan tentang sesuatu akan menjadi lebih mudah.
Lalu jika memang teknologi
digital dapat digarap untuk membuat konsep Go Green menjadi sebuah tren,
mengapa tidak? Kita dapat menggagas ide baru berupa DIGITALS GO GREEN. Yakni sebuah konsep pemanfaatan teknologi
digital yang berbasis informasi dan pengetahuan tentang lingkungan. Kira-kira
seperti apa ya konsep digitals Go Green ini?
1.
Green SMS
: SMS atau Short Message Service yang telah memiliki pengguna mencapai lebih
dari 240 juta dan jumlah pesan yang terkirim sepanjang tahun hampir mencapai
angka 260 miliar dapat menjadi alat untuk mengampanyekan konsep Go Green.
Caranya adalah dengan mengirim SMS yang berisikan pengetahuan singkat seputar
lingkungan. Jika pesan yang tersampaikan hanya sepersepuluh saja, berarti ada
kuranglebih 26 miliar SMS yang terkirim sepanjang tahun yang menginformasikan
tentang lingkungan. Hal ini sangat berguna sekali bagi masyarakat yang belum
memahami arti penting lingkungan.
2.
Green Facebook
: Facebook yang memiliki pengguna mencapai 43,06 juta dan menempatkan Indonesia
sebagai Negara pengguna facebook terbesar ke-3 dunia ini juga dapat menjadi
alat untuk menyebarkan informasi tentang lingkungan. Apalagi facebook memiliki
kelebihan disbanding SMS yaitu dapat menambahkan foto maupun video sehingga
dapat membuat informasi lebih menarik.
3.
Green
Blog : Media yang sangat berkembang pesat saat ini yang mampu menampung
lebih banyak data berupa tulisan, foto dan video ini mempunyai peluang sangat
besar untuk mengembangkan informasi tentang lingkungan. Media yang mempunyai 5 juta pengguna ini
sudah sangat terkenal di jagad Indonesia raya apalagi sekarang siswa sekolah
dasarpun sudah ada yang dapat mengakses blog.
4.
Green
Video/Movie : Sebuah video memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
sebuah pesan dan menjadikan itu sebagai sebuah tren. Tidak heran jika iklan di
TV saat ini berupa video singkat yang lebih menarik. Hal ini dikarenakan dengan
penggunaan video, penonton dapat lebih cepat menangkap pesan yang disampaikan
meskipun durasinya hanya sebentar.
Jadi, bagaimana menurut kalian? Jika Norman Kamaru saja bisa
membuat booming lagu Indianya dengan sebuah video, mengapa kita tidak? Dengan
Digitals Go Green kalian dapat mengajak semua masyarakat bahu-membahu untuk
membantu kita keluar dari masalah lingkungan. Ayo bantu Indonesia dengan Digitals Go Green!!!!
Go digitals go green😊😊Perkembangan zaman harus dimanfaatkan dengan baik^^
BalasHapusGo digitals go green😊😊Perkembangan zaman harus dimanfaatkan dengan baik^^
BalasHapusGo digitals go green😊😊Perkembangan zaman harus dimanfaatkan dengan baik^^
BalasHapus